Kamis, 12 Januari 2012

Puisi Berpita


Ini semacam kado utk sahabat :)

Puisi berpita

Hanyut tadi malam dalam remang dan aksara. Langkahmu yg diseret,

tau betul aku...

Senyum miring dan tawa tertahan


Puisi berpita

Seperti janji malam menggantikan langit benderang, berlaku utuh setiap putaran

Jika merpati lelah berkirim pesan, serat optik musnah dilahap badai

elektromagnetik

Cari aku di setiap udara dan sunyi tanpa jeda

Sahabat kabutmu di antara kata

lalu...usiamu berkurang setahun :)

Sabtu, 24 Desember 2011

cilok a le cuisine


Siapa tidak kenal cilok, apalagi utk urang bandung pituin. Adonan dengan komposisi tepung kanji, air, lemak, daun bawang dan bumbu ini adalah adonan biang master yg dikembangbiakkan jadi sejumput-sejumput bentuk bulatan menyerupai bola kecil.

Pada konsumen high-end, cilok dibuat sedemikian rupa hingga tak kalah pamor dengan roti sourdough atau pizza milan dengan aneka topping dan isi.


Pada cilok konvensional, kita akan menemukan cita rasa klasik dalam seni mengunyah tekstur cilok yang"cakial". Dengan saus kacang yang melumurinya.

Cilok mengisi memori masa kecilku dengan rasa yang khas.

Let me introduce cilok Babakan Priangan, cilok di daerah moh toha Bandung yang tidak kalah eksotik dari Soyu Udon milik Waraku di jepang.

Mang madut adalah salah satu penjual resmi franchise cilok bapri daerah montana, moh toha. Beliau bercerita tentang suka duka berjualan cilok dari tahun 1997, sejak krisis moneter dan keuangan ikut menghajar mata pencahariannya sebagai sales marketing di sebuah pabrik kopi.
Berjualan cilok adalah alternatif terakhirnya, membuat lumbung berasnya tetap terisi.

Filosofi cilok, tak kalah dengan filosofi memasak otak monyet yang jd kontroversi shenzen.
Cilok telah menyelamatkan hidup sesorang dan pendidikan anaknya.
Cilok Bapri.....cilok filosofis dari mohammad toha bandung :)

Jumat, 23 Desember 2011

Mori Vivi

mimosa....
menyirip ganda dua yang sempurna
penguasa dahaga tubuh yang rapuh
seismonasti....saat pekat cinta menyerbunya

pudica....
tak letih tubuhmu mengganda sentuhan
menguncup di ufuk senja

mori vivi....mimosa pudica
tertidur dalam tubuh yang meronta

#needahelp

Selasa, 20 Desember 2011

DARA

Dara...
Ada dalam untaian melodi cerita yg tersapu hening waktu terselip pagut senja menuju malam, malam menuju cahaya
menuju lembar-lembar kata yang terlipat dibalik urat nadi seorang ibu

Dara...
Celoteh embun dan damai rahasia rana di antara tabir-tabir tanpa warna
Di antara waktu-waktu sang rahim mengeja udara, masa, dan jarak menuju bisu tak berdaksa

Bagai rayap, bagai garis batas, bagai noda dalam warna dan titik hitam di tengah cahaya menjelma gadis bumi, memahat pualam mimpi, terwujud dalam jemari-jemari mungil yang melukis pelangi para dewata di tengah maharana

Jingga warna bidadari, magenta netra dan hampar aksara kaya makna.
Menyayat sang rahim menuju sunyi, menuju malu tak berhati
munuju setiap siang yang terpekur cemburu dan bercerita tentang kepak kupu-kupu

Dara...
Cintaku tak berbayar samudera, seluas kepak manyar menuju pembaringan senja dan semburat malam tanpa noda
Cintaku sunyi
Membagi urat-uratku hingga renta, hatiku hingga kelu, dan sujudku hingga maujud
Cintaku tak terbilang usia
Di tapal batas menuju langkah-langkah para ksatria menguji nafsu bumi,
para brahmana melukis nafas dewata...
kusulam hidupmu lewat udara, lewat tabir-tabir putih tanpa tanda dan penuh rahasia

Dara...
sinarmu surga...

Kamis, 15 Desember 2011

ruang



banyak kisah tak harus punya alasan,


banyak ruang yang tak harus punya fungsi


biar aku jadi gelapmu


tempat warna punya jeda

gurat senja







langit…adalah kepak menuju urat senja
kau yang memilah warnanya…

Selasa, 13 Desember 2011

karna

tak putus….benang rahimmu ibu…
meski kematian menjemputku segera…