Sabtu, 24 Desember 2011

cilok a le cuisine


Siapa tidak kenal cilok, apalagi utk urang bandung pituin. Adonan dengan komposisi tepung kanji, air, lemak, daun bawang dan bumbu ini adalah adonan biang master yg dikembangbiakkan jadi sejumput-sejumput bentuk bulatan menyerupai bola kecil.

Pada konsumen high-end, cilok dibuat sedemikian rupa hingga tak kalah pamor dengan roti sourdough atau pizza milan dengan aneka topping dan isi.


Pada cilok konvensional, kita akan menemukan cita rasa klasik dalam seni mengunyah tekstur cilok yang"cakial". Dengan saus kacang yang melumurinya.

Cilok mengisi memori masa kecilku dengan rasa yang khas.

Let me introduce cilok Babakan Priangan, cilok di daerah moh toha Bandung yang tidak kalah eksotik dari Soyu Udon milik Waraku di jepang.

Mang madut adalah salah satu penjual resmi franchise cilok bapri daerah montana, moh toha. Beliau bercerita tentang suka duka berjualan cilok dari tahun 1997, sejak krisis moneter dan keuangan ikut menghajar mata pencahariannya sebagai sales marketing di sebuah pabrik kopi.
Berjualan cilok adalah alternatif terakhirnya, membuat lumbung berasnya tetap terisi.

Filosofi cilok, tak kalah dengan filosofi memasak otak monyet yang jd kontroversi shenzen.
Cilok telah menyelamatkan hidup sesorang dan pendidikan anaknya.
Cilok Bapri.....cilok filosofis dari mohammad toha bandung :)

Tidak ada komentar: