Jumat, 09 Desember 2011

MANDI

Mandi adalah identitas, saat dia dilaksanakan atau justru dihindari.

Pada beberapa identitas kebudayaan, mandi seringkali jadi ritual budaya yang dilaksanakan sebagai bagian dari penyucian diri. Mandi kembang pada budaya jawa, dilaksanakan oleh calon pengantin yang hendak melepaskan masa lajangnya. penyucian diri secara simbolik melalui medio air dan kembang, serta petuah dan do’a yang mengiringinya.

Biasanya, mandi kembang dilakukan pada calon pengantin pria dan wanita sehari sebelum upacara pernikahan. Mandi kembang yang umumnya menggunakan bunga mawar dan melati ini dipercaya mampu meningkatkan dan menguatkan aura kedua calon pengantin. Katanya jika auranya kuat, pancaran sinar wajah pengantin akan tampak berbinar.

Bagaimana mandi kembang bisa menguatkan aura? Mandi kembang diyakini dapat membersihkan cakra pada manusia. Cakra adalah pusat energi yang dapat menguatkan aura seseorang. Dalam tubuh manusia energi dari makanan digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan seperti bernapas, berjalan, berpikir, dan sebagainya. Sedangkan energi alami digunakan untuk mempersatukan roh dan badan. Dalam proses ini batin dan tubuh akan memancarkan energi yang disebut aura. Mandi kembang termasuk penggunaan energi alam guna mendatangkan kondisi yang lebih baik pada manusia. Pada saat mandi kembang terjadi proses penguatan aura, ditandai dengan meningkatnya kebugaran fisik dan psikis.
Selama energi hidup mengalir dengan lancar, maka tubuh akan sehat dan kuat dengan perasaan bahagia. Medan energi batin memancar di sekeliling badan dan saling mempengaruhi siapa pun.
Bila medan energi tidak senada dengan alam semesta, manusia akan mengalami kekecewaan, kesedihan, perlawanan, dan perasaan negatif lainnya.

Tentu saja mandi kembang bukan sekadar mandi biasa. Nenek moyang kita telah memahami daya guna dari wewangian dan keindahan bunga. Dari pengalaman mereka yang bertahun-tahun menemukan bahwa keharuman dan keindahan bunga-bungaan akan mendatangkan rasa nyaman dan rileks.
Mandi dipercaya pula sebagai sarana penyembuhan. Kebanyakan paranormal akan menyarankan pasiennya yang menderita stres atau ingin membuang sial dengan melakukan ritual mandi kembang tujuh rupa dan dari tujuh sumber mata air. Tujuannya agar stres atau sialnya hilang.

Ada satu masa dalam hidup saya, mandi adalah media eskapasi 
Seorang Obsessive Compulsive melakukan pekerjaan yang simultan dan berulang-ulang dengan perfeksionis. Katanya ini merupakan salah satu cara menghindari delusi yang dialaminya.

Saya mengalaminya. Saat mandi, dan dilakukan berulang-ulang rasanya tubuh melahirkan jiwa yang baru. Semua kesialan, nasib buruk rasanya ikut larut ke saluran pembuangan. Apalagi kalau ada wewangian yang memicu timbulnya endorphin, wangi buah-buahan dan bunga-bungaan rasanya membuat sekujur tubuh sangat nyaman.

Hehe…tapi ada yang kontradiksi.
Ada satu fase juga dimana saya menghindari mandi. Jadi dilaksanakan atau dihindari, mandi adalah sebuah identitas.
Satu waktu, ada asumsi begini: “tidak mandi adalah ciri aktivis yang radikal” . maka jangan heran kalau banyak teman-teman aktivis yang makin merasa radikal jika tidak mandi selama berhari-hari :)

1 komentar:

tflaneur mengatakan...

Mandi adalah identitas, KTP kewarasan :) demikian kesimpulan saya saat menyaksikan orang2 anonim yang lalu lalang di jalanan, di pojok2 pasar yang berdekatan dengan bebauan.

Kita sebut mereka orang gila, mereka tidak butuh identitas, tidak butuh wewangian untuk mengikat aura pada dirinya sendiri, untuk memikat orang2 di luar dirinya :)

Mandi adalah indikator kewarasan, demikian kata para filsuf, saya amini melihat orang2 unik yang anonim itu betah bertahun-tahun tanpa mandi, dengan daki yang entah sudah berapa senti.

Ketidakmandian :) hehe, menjadi salah satu prasyarat untuk meneguhkan prinsip anti-identitas dalam teorema neo-marxian theodore adorno, menahbiskan alienasi yang sempurna :D